Kamis, 06 Januari 2011

Teror Molotov di DIY, Pro Penetapan Merapat

VIVAnews - Rumah pendukung penetapan gubernur dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Mulyadi, dilempar bom molotov pukul 02.30 dini hari, Kamis 6 Januari 2011. Tindakan itu dinilai sebagai bentuk teror kepada penggerak pro penetapan jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY.

"Kejadian bom Molotov langsung maupun tidak langsung memang bisa dihubungkan dengan usaha teror kepada penggerak pro penetapan," kata Sukiman, Ketua Paguyuban Dukuh se DIY "Semar Semogo", Kamis, 6 Januari 2011.

Selain teror terhadap penggerak pro penetapan, pelemparan bom Molotov ini juga sebagai upaya oleh kelompok tertentu untuk melakukan adu domba antar masa pro penetapan dan pro pemilihan. Meski, hingga saat ini masa pro pemilihan masih bersifat pasif di Yogyakarta. "Saya tidak ingin menuduh kelompok mana atau siapa, namun ini bentuk adu domba antar warga," tuturnya.

Sukiman melanjutkan, adanya teror bom Molotov di rumah ketua paguyuban lurah se DIY ini akan semakin merapatkan barisan masa pro penetapan dan juga masyarakat Yogyakarta. Perapatan barisan itu terutama dalam memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta dengan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY dengan mekanisme penetapan.

"Bagi kami penetepan adalah harga mati. Kejadian bom Molotov ini juga akan semakin menguatkan barisan untuk memperjuangkan keistimewaan DIY," ujar dia.

Kapolres Sleman, Ajun Komisaris Besar Polisi Irwan R, Jumat pagi menyempatkan diri datang melihat kondisi rumah Mulyadi. Irwan mengatakan dirinya tidak ingin berspekulasi apakah aksi bom ini merupakan teror oleh sekelompok orang tertentu terhadap massa pro penetapan.

"Sebagai polisi, saya memandang aksi ini merupakan aksi yang melanggar situasi kamtibmas biasa. Kami tentunya akan menyelidiki semuanya," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumah Mulyadi dilempar molotov oleh seseorang yang menggunakan dua sepeda motor dari arah jalan di sebelah timur rumahnya. Saat kejadian ada suara sepeda motor dan ditemukan tas plastik bekas pembungkus bom molotov.

Bom molotov berisi bensin dikemas dalam botol minuman keras dan berisi paku kecil-kecil serta sekrup (mur dan baut). Tujuannya selain membakar juga melukai orang di sekitarnya.

Dalam kejadian itu bom molotov mengenai dan membakar bangku panjang dan tirai bambu yang berada di rumah Mulyadi di Dusun Pirak Bulus, Sidomulyo, Godean, Sleman. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun luka dari keluarganya. (art)
Laporan: Juna Sunbawa l DIY
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar