Minggu, 31 Juli 2011

Puluhan Warga Yogyakarta Demo di Depan Istana

JAKARTA - Puluhan orang atas nama Forum Intelektual Budayawan Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, terkait permasalahan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogjakarta.

Mereka kembali menegaskan bahwa kepala daerah yang sah di provinsi itu adalah Sultan dan Paku Alam sebagai wakilnya.

Dalam aksi kali ini, semua pesertanya mengenakan pakain adat khas Yogjakarta. Mereka juga melakukan upacara adat dengan membakar kemenyan, menabur kembang tujuh rupa dan menebar garam di sekeliling peserta aksi.

”Sultan yang bertahta adalah kepala daerah istimewa Yogyakarta dan Paku Alam yang bertahta adalah wakil kepala daerah istimewa Yogyakarta. Junjung tinggi ajaran leluhur bangsa ini. Jangan mempraktikkan ajaran impor yang memecah belah," ujar Ketua Forinba Yogyakarta, Suryo S. Negoro, Senin (4/7/2011).

Suryo menambahkan, keistimewaan Yogyakarta sudah berjalan dan sah adanya sejak 17 Agustus 1945 sampai detik ini, sesuai dengan fakta perjuangan dan sejarah. Hal tersebut terbukti dengan pemberian piagam kedudukan oleh Presiden RI Soekarno kepada Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII pada tanggal 19 Agustus 1945.

Dia juga menyitir amanat 5 Sepetember 1945 oleh Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII yang menyatakan, kedua kerajaan negeri Ngayogyakarto Hadiningrat dan Negeri Paku Alam adalah daerah istimewa dari negara RI. Sultan dan Paku Alam sebagai kepala daerah masing-masing memegang segala kekuasaan di daerahnya dan hubungannya dengan RI langsung dan bertanggung jawab langsung kepada presiden RI.

”Masyarakat Yogjakarta mempertahankan dan mendukung NKRI yang berdasarkan UUD 45 dan Pancasila,” katanya.

(abe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar